Sidrap – LapagalaNews – Organisasi dirana kemahasiswaan merupakan sebuah wadah dalam membentuk karakter dan mentalitas seorang kader, sejak tahun 1908 peran pelajar/mahasiswa selalu ikut andil dalam berbagai aspek baik dalam memperjuangkan hingga mempertahankan kemerdekaan.

Dewasa ini, lembaga-lembaga kemahasiswaan dalam lingkup kampus atau universitas menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengupgrade diri, baik dari segi manajemen waktu, berbicara dimuka umum, membangun relasi, dan seterusnya.

Melihat fenomena lembaga-lembaga kampus baik internal maupun eksternal yang kualitas dan integritas nya kian menurun, keseriusan kader dalam berlembaga semakin memudar, numpang nama dalam SK hingga tidak bertanggung jawab atas amanah lembaga menjadi problem tersendiri bagi organisasi. Organisasi yang berlomba-lomba menyediakan ruang belajar kini disia-siakan oleh mahasiswa yang notabenenya sebagai agen of change, social of control, iron stock, dan moral force.

Lembaga mengadakan forum kajian, ruang diskusi dan ruang-ruang belajar lainnya tidak sedikit dari mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap ruang tersebut, mau dikemanakan tongkat estafet kepemimpinan selajutnya? Apakah hanya akan menjadi artefak sejarah dan hanya menjadi kisah kejayaan mahasiswa? Atau suatu saat hanya bisa diceritakan oleh mahasiswa-mahasiswa tahun-tahun mendatang?

Belum lagi berbicara persoalan kegiatan kepanitiaan yang betul-betul membutuhkan massa, lembaga yang awalnya ingin membentuk suatu hubungan emosional sesama kader hingga seakan-akan tidak ada lagi sekat diantara kader kini sudah tenggelam akibat zona nyaman dan sikap hedonisme mahasiswa.

Dari tahun 1947 hingga 2019 jalanan dan gedung pemerintahan dipenuhi dengan massa aksi mahasiwa dan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang kontra terhadap rakyat. Sekarang? Apa yang dilakukan oleh mahasiswa? Apakah mahasiswa sedang tertidur? Konstitusi sekarang sudah diperkosa oleh pejabat pemerintah dan mahasiswa masih nyenyak tertidur dan di nina bobokan oleh budaya barat. K-pop, Drakor, game online merupakan hal yang sangat mudah ditemukan dikalangan mahasiswa.

Apa yang sebenarnya terjadi? Untuk berbicara persoalan gerakan mahasiswa sudah terlalu jauh, kita berangkat dari hal kecil saja seperti mengikuti kajian dan diskusi-diskusi diluar kelas perkuliahan saja sudah sangat minim kita jumpai. Lantas organisasi sekarang perannya sebagai apa?

Akankan organisasi hanya menjadi prasasti?

Hanya menjadi sejarah?

Narasi ini saya tulis berangkat dari keresahan yang saya alami pribadi semoga organisasi kemahasiswaan benar-benar tidak akan menjadi sebuah artefak sejarah yang pernah mengalami masa kejayaan.

Ditulis Oleh Muh. Sukri

Ketua II IPMI PUSAT SIDRAP Periode 2025-2027

Tinggalkan komentar