MAKASSAR – Bunda Literasi Kota Makassar, Melinda Aksa, secara resmi membuka kegiatan Pelatihan dan Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (25/7/2025). Kegiatan ini berlangsung di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulsel dan dihadiri para pimpinan komunitas literasi dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas pengurus komunitas literasi agar mampu berkontribusi lebih besar dalam membangun budaya literasi di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Melinda Aksa menegaskan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi merupakan fondasi penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, kritis, dan berbudaya.
“Literasi adalah cahaya yang mampu membuka jalan menuju peradaban yang lebih baik. Komunitas penggerak literasi adalah ujung tombak dalam menyebarkan semangat membaca dan belajar, terlebih di era digital yang menantang ini,” ungkap Melinda.
Ia juga menyoroti pentingnya pembiasaan membaca sejak usia dini serta peran orang tua dalam mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai. Menurutnya, keluarga harus menjadi basis pertama dalam menanamkan budaya literasi.
“Teknologi memang terus berkembang, tetapi kita sebagai orang tua harus mampu menjaga agar anak-anak tidak terjebak dalam dampak buruknya. Membaca adalah kebiasaan yang perlu ditanamkan sejak dini, karena dari sanalah kecerdasan dan karakter terbentuk,” jelasnya.
Melinda mengajak seluruh peserta untuk terus menyalakan semangat literasi mulai dari rumah, sekolah, hingga ruang publik dan digital. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjadikan Makassar sebagai kota ramah literasi.
“Mari kita jadikan Makassar sebagai kota yang mendorong tumbuhnya generasi pembelajar sepanjang hayat. Dengan semangat dan kolaborasi yang kuat, kita bisa wujudkan gerakan literasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.
Kegiatan ini juga menjadi wadah kolaborasi lintas komunitas dan lembaga dalam memperluas jangkauan literasi hingga ke pelosok kota. Melinda berharap pelatihan ini menjadi awal terbentuknya komunitas literasi yang lebih solid dan berdampak nyata bagi masyarakat.


