Menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang 80 Tahun, publik kembali diriuhkan dengan fenomena maraknya pengibaran bendera Jolly Roger serial anime One piece (bendera jolly roger topi jerami, bukan bendera one piece) yang berdampingan dengan bendera merah putih. Di media sosial juga banyak yang ikut mengkampanyekan aksi simbolis ini, entah apakah betul-betul faham maksud dari simbol bendera Jolly Roger atau hanya sekedar fomo belaka.
Sedikit Tentang One Piece
Serial anime One piece adalah animasi yang berasal dari seri manga jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Eiichiro Oda. Sejak tanggal 22 Juli 1997 yang sekarang sudah menembus 1137 episode dan 1156 chapter manga. Ceritanya yang mengisahkan petualangan Monkey D Luffy, seorang anak laki-laki yang memiliki kemampuan elastis karena memakan buah iblis secara tidak sengaja. Luffy bersama dengan kru bajak lautnya yang Bernama bajak laut topi Jerami menjelajahi lautan untuk mencari harta karun “One Piece”. Kelompok Bajak laut ini terbilang unik karena masing-masing kru-nya memiliki cita-cita dan Impian yang berbeda-beda, termasuk sang kapten yang ingin menjadi Raja Bajak Laut selanjutnya setelah sepeninggal Gold D Roger. Serial ini bagi saya bukan hanya sekedar film kartun semata yang bagi para penontonnya untuk menikmati alur cerita maupun grafik yang memanjakan mata penggemarnya. Akan tetapi, bila dicermati serial ini mengandung banyak pembelajaran baik dari sejarah dunia yang dihilangkan, politik, ekonomi, genosida, perdagangan manusia, rasisme, oligarki dan aspek lainnya yang dibungkus dengan petualangan agar tidak dibungkam. Untuk cerita lengkapnya silahkan baca manga atau nonton serialnya hingga 1137 eps (masih berlanjut).
Makna Bendera Bajak Laut
Melansir dari salah satu artikel ABC News yang berjudul “Arti Rahasia di Balik Jolly Roger dan fakta-fakta terlupakan lainnya tentang zaman keemasan pembajakan” bahwa menurut DR. Rebecca Simon yang seorang sejarahwan mengatakan pada abad-17 kapal bajak laut memang mengibarkan bendera yang berwarna merah yang berarti tidak akan memberi ampun, Mungkin penggunaan warna merah inilah yang menyebabkan munculnya nama Jolly Roger.
“[Beberapa pakar] berpendapat bahwa Roger mungkin berasal dari ‘rouge’, kata Prancis untuk merah, yang masuk akal karena kata itu juga berasal dari periode bajak laut, di mana sebagian besar bajak laut Prancis, Jadi ‘joli rouge’ [berarti merah cantik],” kata Simon. Bendera bajak laut kadang-kadang menampilkan tengkorak dan tulang bersilang. Seiring berjalannya waktu, bajak laut menjadi lebih kreatif artinya tidak hanya ada satu Jolly Roger, tetapi berbagai variasi untuk setiap kapal. Pada abad ke-18, bendera merah tidak sepopuler dulu, kata Simon. Para bajak laut justru menggunakan bendera hitam dengan berbagai lambang.
Jadi kekeliruan yang beredar di sosial media adalah penamaan bender aini bukanlah bendera One Piece merupakan bendera Jolly Roger milik bajak laut Topi Jerami, karena sejatinya One Piece adalah harta karun yang sampai sekarang belum terungkap.
Perspektif hukum dan nasionalisme
Secara hukum, UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang bendera, Bahasa, dan lambang Negara mengatur bahwa bendera merah putih harus diormati dan tidak boleh ditempatkan sejajar atau dibawah bendera lain, kecuali dalam konteks diplomatik. meskipun bendera jolly roger topi Jerami bukan bendera negara, pengibarannya disamping merah putih dapat dianggap melanggar etika nasionalisme. Namun kita perlu ingat bahwa aksi simbolis ini dilindungi oleh Pasal 28E ayat 3 UUD 1945 tentang kebebasan berekspresi, selama tidak merendahkan simbol negara secara eksplisit.
Provokasi atau ekspresi?
Wakil ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad fenomena ini berpotensi menjadi Gerakan sistematis untuk memecah belah bangsa, sama halnya Menko Polkam Budi Gunawan menanggapi hal ini dapat dikategorikan sebagai bentuk provokasi yang merendahkan derajat dan kewibawaan bendera merah putih. Di sisi lain, ada suara yang lebih moderat. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menyebut pengibaran bendera jolly Roger sebagai bagian dari ekspresi dan kritik, baik melalui budaya popular maupun aksi simbolik merupakan seuatu yang wajar dan bisa dijadikan masukan bagi pemerintah.
Sebenarnya ada apa dengan pengibaran bendera aksi simbolis ini? Kenapa banyak orang pemerintah yang merasa terancam dengan aksi simbolik ini? Seharusnya bapak-bapak dan ibu-ibu yang terhormat ini takut ketika usia 80 tahun kemerdekaan Indonesia kata keadilan masih jauh dari kata terealisasi. Bendera bukan soal pemberontakan, bukan soal ancaman, bukan soal makar, melainkan bentuk pencerminan kekecewaan terhadap kinerja pemerintahan. Intinya ini tentang perlawanan pada ketidakadilan, tentang ohara yang dihapus karena menyimpan sejarah terus di revisi?, tentang Tenryubito yang dilindungi pagar tinggi walau tukang tindas rakyat, tentang gorosei yang seolah oligarki mengendalikan narasi dan ekonomi? Tapi kenapa seaakan mirip dengan Konoha? Apa bukan karena ini muncul ketersinggungan? Hati-hati nanti di buster call !!!


