SIDRAP, lapagala.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidenreng Rappang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam lokakarya, focus group discussion (FGD), dan workshop penyusunan dokumen Rencana Kontinjensi Banjir, Tanah Longsor, dan Cuaca Ekstrem, Selasa (12/8/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Samanta Homestay, Kelurahan Pangkajene, dibuka Bupati Sidrap yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Nasruddin Waris, dan dijadwalkan selama dua hari, 12–13 Agustus 2025.
Hadir Kepala Pelaksana BPBD Sidrap, H. Sudarmin, tim pemateri dari BPBD Provinsi Sulsel, serta peserta dari instansi terkait, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Nasruddin menyampaikan bahwa Sidrap memiliki kondisi geografis beragam, mulai dari pegunungan, bukit, hamparan daratan, hingga daerah aliran sungai dan Danau Sidenreng. Keberagaman ini menjadikan wilayah tersebut subur, tetapi juga menyimpan potensi risiko bencana seperti banjir dan tanah longsor.
“Kita harus mengakui bahwa di samping nikmat yang Allah anugerahkan, ada pula ujian berupa bencana yang dapat berdampak pada kerugian infrastruktur maupun korban jiwa. Ini menjadi pengingat bahwa kita perlu memiliki kesiapsiagaan yang matang,” ujarnya.
Ia menegaskan, perencanaan penanggulangan bencana harus menyeluruh meskipun sifat bencana tidak dapat diprediksi. Penyusunan dokumen rencana ini, katanya, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif seluruh elemen masyarakat.
“Sinergi dan kolaborasi harus dibangun sejak tahap perencanaan. Dokumen ini akan menjadi pedoman bersama jika sewaktu-waktu bencana terjadi,” jelasnya.
Nasruddin berharap kegiatan tersebut melahirkan ide dan gagasan yang memperkaya rencana penanggulangan bencana sehingga bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Sidrap.


