MAKASSAR, lapagala.com – Isu kepindahan Rusdi Masse Mappasessu (RMS) dari Partai NasDem ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah menjadi perhatian publik Sulawesi Selatan. Mantan Bupati Sidrap periode 2008–2013 ini saat ini masih berstatus anggota DPR RI Fraksi NasDem periode 2024–2029 dari dapil Sulsel III dengan raihan 161.301 suara, peraih suara terbanyak di dapil tersebut.
Jika mundur dari NasDem, Rusdi Masse otomatis mengundurkan diri dari DPR RI. Saat ini, ia menerima gaji pokok Rp16 juta dan tunjangan Rp59 juta per bulan. Selain itu, dana aspirasi lima kali setahun mencapai Rp450 juta, serta dana kunjungan dapil Rp140 juta, sehingga total pendapatan mencapai sekitar Rp3 miliar per tahun.
Viral video Rusdi Masse yang disertai lagu “Mencari Alasan” memunculkan spekulasi publik terkait kemungkinan kepindahannya ke PSI. Hingga berita ini diturunkan, DPW NasDem Sulsel belum memberikan komentar.
Sementara itu, anak sulung Rusdi Masse, Muammar Ferirae Gandi Rusdi, resmi menjabat Ketua DPW PSI Sulsel. Muammar, yang lahir 4 Februari 2006, menggantikan Muhammad Surya dalam struktur kepengurusan PSI. Ia hadir dalam Kongres PSI 2025 di Solo, 19–20 Juli 2025, bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Selain Muammar, mantan kontestan Pilwali Makassar 2018, Indira Mulyasari Paramastuti, masuk sebagai Sekretaris DPW PSI Sulsel. Indira sebelumnya pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Makassar periode 2014–2019 dari NasDem dan Direktur Umum PDAM Kota Makassar.
Rahman Syah, mantan Wakil Ketua DPRD Gowa dan Ketua Harian PSI Sulsel, menegaskan pengangkatan pengurus baru merupakan kewenangan DPP PSI. “Kami ditugaskan untuk menyusun dan merampungkan struktur kepengurusan PSI di Sulsel. Ini amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Kongres Nasional PSI 2025 juga menegaskan kemenangan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum DPP PSI untuk periode 2025–2030 dengan raihan suara mayoritas 65,28 persen. PSI menyiapkan tim formatur untuk menyusun kepengurusan baru, termasuk Raja Juli Antoni, Grace Natalie, Bagus Panuntun, Christian Widodo, dan Septianus Lobat.
Konsolidasi ini menjadi momentum PSI untuk memperkuat struktur partai, mensosialisasikan perubahan logo dan identitas baru, serta mempersiapkan strategi menghadapi pemilu mendatang.


