JAKARTA, lapagala.com – Pemerintah menetapkan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp164,4 triliun pada tahun 2026. Angka ini meningkat dibanding alokasi pada APBN 2025 yang hanya Rp139,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, anggaran tersebut akan difokuskan untuk penguatan produksi sebesar Rp114,1 triliun. Alokasi ini mencakup subsidi pupuk 9,62 juta ton senilai Rp46,9 triliun, pencetakan sawah baru dan optimasi 550 ribu hektare lahan sebesar Rp19,7 triliun, serta pengadaan alat mesin pertanian pra panen sebanyak 37 ribu unit.

Selain itu, bantuan irigasi untuk 104 hektare lahan sawah senilai Rp12 triliun, pengembangan kawasan padi seluas 2,1 juta hektare, bantuan benih, indukan ternak sebanyak 63,4 juta ekor, dan 70 unit alat penangkapan ikan juga termasuk dalam program tersebut.

“Anggaran juga diberikan untuk Kampung Nelayan Merah Putih dengan target 250 kampung dan pergaraman nasional 1.000 hektare sebesar Rp6,6 triliun, serta DAK dan Dana Desa Ketahanan Pangan Rp12,2 triliun,” kata Sri Mulyani di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Untuk distribusi dan cadangan pangan, pemerintah mengalokasikan Rp29,9 triliun, yang meliputi pembangunan jalan usaha tani sepanjang 103 km, sarana prasarana di pelabuhan perikanan, serta program cadangan pangan melalui Bulog untuk beras dan gabah sebanyak 3 juta ton senilai Rp22,7 triliun.

Sementara itu, anggaran konsumsi ditetapkan sebesar Rp6,4 triliun. Dana ini digunakan untuk bantuan kerawanan pangan bagi 64,8 ribu orang, gerakan pangan murah bagi 39 kelompok masyarakat, serta stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebesar Rp5,8 triliun.