Maros, Lapagala.com — Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Maros tahun 2026 diproyeksikan mencapai lebih dari Rp1,5 triliun. Hal tersebut terungkap dalam Rancangan APBD (RAPBD) 2026 yang disampaikan Bupati Maros, Chaidir Syam, pada rapat paripurna di DPRD Maros, Rabu (20/8/2025).
Chaidir merinci, pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp1.584.756.596.000, sementara belanja daerah mencapai Rp1.683.256.596.000. Mantan Ketua DPRD Maros itu menegaskan, penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2026 tetap mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026.
“Tema RKPD tahun 2026 yaitu peningkatan kesejahteraan dan layanan dasar masyarakat yang inklusif,” jelas Chaidir.

Bupati Chaidir menjelaskan bahwa fokus pembangunan Maros pada 2026 akan diarahkan pada penguatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan layanan dasar secara inklusif. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan kelompok rentan, mengurangi kesenjangan sosial, serta meningkatkan aksesibilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Chaidir juga memaparkan tiga prioritas pembangunan Maros pada 2026:
- Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan dasar di bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat secara inklusif.
- Penguatan ekonomi lokal berbasis inklusivitas, inovasi, dan keberlanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Optimalisasi reformasi birokrasi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang responsif dan berorientasi pada layanan publik inklusif.
Sementara itu, Anggota DPRD Maros, Andi Safriadi, mengingatkan agar Pemkab Maros memaksimalkan pembangunan di sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
“Itu yang harus dimaksimalkan tahun 2026,” tuturnya.


