Makassar, Lapagala.com — Kota Makassar memanas pada Jumat (29/8/2025) malam. Ratusan demonstran yang marah berhasil menerobos dan menduduki Gedung DPRD Kota Makassar di Jalan A.P. Pettarani. Suasana mencekam disertai pembakaran kendaraan dan bentrokan dengan aparat.

Berdasarkan pantauan Lapagala.com, massa menguasai sepenuhnya area gedung wakil rakyat. Teriakan “revolusi, revolusi!” menggema di tengah kobaran api yang melalap sedikitnya 10 motor dan 3 mobil di lokasi kejadian.

Kericuhan berawal sejak sore hari ketika ribuan mahasiswa dan warga memblokade jalur utama Pettarani. Truk tronton dan tangki diparkir melintang di badan jalan, membuat arus lalu lintas lumpuh total hingga antrean kendaraan mengular ratusan meter.

Bukan hanya ban bekas yang dibakar, sebuah pos polisi di pertigaan Jalan Sultan Alauddin–Pettarani juga menjadi sasaran amuk massa. Pos tersebut dilempari batu, disiram bom molotov, dan akhirnya hangus terbakar.

Aksi besar-besaran ini dipicu kemarahan publik atas kematian tragis seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (27), yang dilaporkan tewas setelah terlindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis malam (28/8/2025).

“Ini bukti ketidakadilan! Nyawa rakyat kecil hilang, negara tidak boleh diam,” teriak salah satu orator dari atas mobil komando.

Menjelang malam, gelombang massa kian membesar. Mahasiswa dari berbagai kampus berdatangan membawa spanduk protes dan menuntut kasus kematian Affan segera diusut tuntas.

“Kami di Makassar berdiri untuk solidaritas. Keadilan harus ditegakkan, jika tidak, perjuangan ini akan terus berlanjut!” kata seorang mahasiswa dalam orasinya.

Hingga berita ini diterbitkan, situasi di sekitar Gedung DPRD Kota Makassar masih mencekam. Aparat kepolisian nyaris tidak terlihat di lokasi, membuat massa leluasa melakukan pembakaran dan orasi. Warga yang terjebak di sekitar Pettarani panik mencari jalur alternatif, tetapi hampir semua ruas jalan macet total.