PANGKEP, LAPAGALA.COM — Angin kencang yang melanda Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, sejak awal September 2025 menyebabkan puluhan rumah rusak dan beberapa pohon tumbang. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangkep, hingga Kamis (4/9/2025), tercatat 23 rumah di tujuh kecamatan terdampak serta tiga pohon tumbang.
Peristiwa terbaru terjadi di Kampung Siloro, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Minasatene, Kamis sekitar pukul 04.30 WITA. Sebuah pohon besar roboh menimpa dua rumah warga, masing-masing rumah batu permanen dan rumah panggung semi permanen.

Salah satu korban, Murni (46), mengaku kaget saat mendengar suara keras dari depan rumahnya. “Kejadiannya sekitar jam 4 Subuh. Saya sudah bangun masak, tiba-tiba ada suara ‘bruk’. Saya kaget dan langsung keluar, ternyata pohon besar sudah tumbang menimpa rumah,” ujarnya.
Akibat kejadian itu, atap rumah Murni rusak parah di bagian teras, seng, balok, hingga tiang penyangga. Beruntung, tidak ada korban jiwa. Sementara satu rumah lain yang terdampak dalam kondisi kosong.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Pangkep, Heriyanty, mengatakan laporan kerusakan akibat angin kencang terus masuk sejak 1 hingga 4 September 2025. “Rata-rata kerusakannya pada atap rumah, teras, seng, dan balok. Hari ini di Kampung Siloro ada dua rumah tertimpa pohon. Satu di antaranya tidak berpenghuni,” jelasnya.
Selain 23 rumah, satu Sekolah Dasar di Sumpahbita, Kecamatan Balocci, juga dilaporkan rusak karena tertimpa pohon tumbang. “Totalnya ada 23 rumah rusak di tujuh kecamatan akibat angin kencang, ditambah tiga pohon tumbang. Dan kami masih menunggu data dari Kecamatan Segeri hari ini,” tegas Heriyanty.
BPBD Pangkep mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa memicu kerusakan rumah maupun pohon tumbang.


