Jeneponto, Lapagala.com – Pemuda Pelopor Desa Nasional Bidang Pendidikan 2025, Ramlah Rara, bersama anggota DPRD Kabupaten Jeneponto Alex Nursaina dan Kepala Desa Jenetallasa Kecamatan Rumbia, Basir Suaming, sukses melaksanakan kegiatan Bincang Literasi pada Sabtu (20/9/2025) di Kantor Desa Jenetallasa.
Kegiatan bertema “Menggali Potensi Desa Melalui Minat Baca” ini menghadirkan masyarakat Desa Jenetallasa, mulai dari Kader PKK, Kader Posyandu, aparat desa, para guru, siswa SMP Jenetallasa, hingga tokoh pemuda dan pendidikan. Diskusi berlangsung sekitar tiga jam membahas isu literasi sekaligus merumuskan langkah bersama untuk pengembangan gerakan membaca di desa.
Kepala Desa Jenetallasa, Basir Suaming, menyambut baik kegiatan tersebut.
“Saya berharap program literasi terus memberi kesempatan bagi masyarakat untuk belajar hal baru dan mengembangkan diri. Dengan kegiatan ini, masyarakat lebih terbuka memanfaatkan sumber daya alam desa dan perkembangan teknologi yang ada,” ujarnya.
Senada, anggota DPRD Jeneponto Dapil IV Kelara/Rumbia, Alex Nursaina, menegaskan pentingnya pemerataan literasi.
“Kami berharap kegiatan literasi berlanjut sampai pelosok desa di Jeneponto, khususnya di Kecamatan Rumbia. Tingkat literasi masih rendah, sehingga perlu sinergi antara legislatif dan pegiat literasi Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Ramlah Rara menekankan bahwa program Literasi Masuk Desa menjadi langkah awal pengabdiannya sebagai Pemuda Pelopor Desa Nasional 2025 sekaligus Duta Baca Sulawesi Selatan sejak 2023.

“Minat baca masyarakat pelosok rendah karena keterbatasan akses bahan bacaan dan kurang dukungan. Maka kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan legislatif penting agar literasi bisa berkembang,” tuturnya.
Sekretaris Desa Jenetallasa yang juga tokoh pemuda menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan literasi ini. Ia berharap kegiatan serupa berlanjut agar mampu melahirkan masyarakat yang melek informasi, kritis, dan bijak memanfaatkan teknologi.
Apresiasi juga datang dari kalangan orang tua. Susanti, Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jenetallasa, menilai gerakan ini penting untuk membentuk ruang baca di desa.
“Kami berharap ada tindak lanjut berupa pojok baca atau rumah baca, termasuk bantuan buku, agar minat baca siswa meningkat dan mengurangi ketergantungan pada gadget,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, para pegiat literasi bersama masyarakat dan pemerintah desa berkomitmen menghadirkan forum-forum kecil dan aksi nyata demi meningkatkan minat baca serta mengembangkan potensi Desa Jenetallasa ke depan.


